This is the notes I wrote regarding my pilgrimage back in Feb 2003. You can read part one and part two as well..
5. Mudzalifah
Kami meninggalkan Arafah jam 10 malam setelah wukufdari siang sampai sore..perjalanan Arafah keMudzalifah hanya memakan waktu 45 menit.Pemerintah Arab Saudi memberlakukan peraturan baru,dimana di Mudzalifah kita harus bermalam, sesuaicontoh Rasul, karena itu kita harus turun membawasemua barang bawaan dari Arafah, kemudian berganti bisuntuk melakukan perjalanan ke Mina.Ketika turun di Mudzalifah yang berupa lapang kosongyang sangat luas..sejauh mata memandang yang terlihatpara jemaah haji berbaju putih..tempat nya dibagisesuai negara, jadi karena tempat itu hanya untukIndonesia, saya perkirakan 200 ribu orang ada diMudzalifah. Saya membayangkan mungkin seperti ini kelak ketikakita semua dibangunkan dari kubur di padang mashyar.Semua menggunakan kain kafan dan kita antri menunggugiliran untuk dihisab..Subhanallah, kembali Allahmemperlihatkan kebesaran-Nya kepada kami semua.. Kloter kami tiba jam 11 malam, kami mengumpulkan batuuntuk jumrah di Mina, menurut informasi jam 12 malambis ke Mina akan mulai bergerak. Tetapi karena tidakada juga bis, kami tidur beratapkan langit dan beralastikar, dengan suhu 15 derajat..lama sekali rasanya,akhirnya adzan subuh berkumandang dan kamisolat..Matahari sudah mulai muncul..kami masih ditempat..berbeda dengan tempat lainnya, di Mudzalifahtidak banyak yang jual makan..hanya ada beberapa mejayang menjual teh susu..para jemaah berdesakanmengantri membeli air panas untuk menyeduh supermiatau pop mi untuk makan pagi...Rasanya sudah capesekali menunggu, akhirnya ketika matahari sudah mulaipanas, ketua kloter kami menyarankan untuk berjalansaja ke Mina yang kurang lebih sejauh 9 km sampai ketendanya di sana..ketua kloter mengatakan kepanasan dimudzalifah lebih besar risikonya daripada bilaberjalan ke Mina..tetapi kepala rombongan kami tetapmengusahakan bis. Karena 30% dari rombongan saya sudahtua, kepala rombongan tidak meninginkan kami jalankaki. Kami terus menunggu dalam keadaaan tidak mandiselama 2 hari yaitu sejak di Arafah, perut lapar dankepanasan..ratusan ribu jemaah haji Indonesiaterlantar..di saat matahari mulai panas-panasnya,sekitar jam 11 saya berdoa di dalam hati..kesabaransaya mulai terkikis dan tinggal tersisa sedikit.."YaAllah, kami semua tamu-Mu, saya yakin Ya Allah Engkautidak akan menelantarkan kami di sini..tolong kami yaAllah..." kami disarankan menunggu di pinggir jalan.Banyak yang memilih jalan kaki dengan membawa segalaperlengkapan. Orang tua-muda...semuanya..tapi banyakjuga yang menunggu bis seperti rombongan kami..Kami semua sedih, sudah cape dan lelah...akhirnyapembimbing menyuruh kami melintasi lapangan yangjaraknya adalah 3 kali luas lapangan softball, kamiharus menanti bis di sana..setengah berlari dengansegala barang bawaan, sambil terus memohon kepadaAllah agar diberi kemudahan..kami terus melintaslapangan..sampai akhirnya ada bis yang kami berebutdengan rombongan lain masuk ke dalamnya. Akhirnya kamimendapatkan sebuah bis mewah full ac..Alhamdulillah yaAllah..ketika saya naik..15 menit pertama dalam bis,saya hanya bisa menangis mengucapkan syukur kepadaAllah...saya lihat di luar masih banyak jemaah hajikita menunggu kepanasan..dan banyak yang saya lihatsedang jalan kaki..Alhamdulillah saya dan rombonganmendapatkan bis..saya terus menangis sambil bersyukurdan akhirnya terlelap mungkin karena terlalu cape...2jam saya tertidur akhirnya kami sampai di Mina... 6. Mina
Pengalaman melempar jumrah di Mina, memang yang sangatditakutkan oleh keluarga jemaah haji di tanah air,mengingingat trauma "terowongan Mina" th '90 danbanyaknya jemaah haji kita yang meninggal di saatmelempar jumrah.Bisa teman-teman bayangkan sekitar 4 juta jemaah hajidari semua penjuru dunia hanya punya waktu 3 hariuntuk melempar jumrah. Dan bila teman-teman lihat,tempat melemparnya itu berupa sumur yangkecil..mungkin kalau saya bisa ukur satu tempat jumrahitu lebarnya sebesar 2 toilet di Astra disatukan,sangat kecil sedangkan ada jutaan orang yangmelempar... Ada 3 jumrah, yaitu Ula, Wustha dan Aqabah. Pada haripertama kami hanya melempar jumrah Aqabah, sementarahari kedua dan ketiga kami harus melempar semuanya,sekali melempar satu jumrah itu jumlahnya 7 batu yangharus kami lempar..Waktu yang afdhol seperti yangdilakukan Rasul adalah bada duhur..tetapi rombongankami memilih melempar bada magrib..walaupun tidakmengambil waktu yang afdhol, tetapi kami lebihmemikirkan keselamatan seluruh anggota rombongan..Kami pergi setelah sholat magrib, melewati terowonganMina, kemudian berjalan terus kurang lebih dari tendake tempat jumrah itu 5 km, sehingga kalo bolak baliktotal 10 km...di jalan padat sekali manusia..sayaberpikir dalam hati "Ya Allah,lihatlah semua orangberbondong-bondong melaksanakanperintah-Mu..Subhanallah..." Di kiri kanan jalan kamimelihat tenda-tenda yang dibangun untuk para jemaahhaji..bendera negara lah yang memberi penjelasan tendatersebut milik siapa.. Tenda untuk para jemaah haji Indonesia pun sudahmerupakan tenda permananen. Di dalamnya ada AC dandilapisi permadani tebal yang empuk. Kami terus diberimakan 3 kali sehari, belum lagi snack dan bubur kacangijo..pelayanan yang diberikan memang hebat..Banyak waktu kosong di Mina. Kegiatan kami tiapharinya hanya menunggu untuk pelemparan jumrah..yangbagi rombongan kami hanya setiap kali bada margrib.Untungnya hal ini telah saya antisipasi, saya membawabuku Karen Armstrong -seorang biarawati yang menjadimualaf- dari tanah air berjudul "Muhammad" bukubenar-benar berguna di Mina..daripada jalan-jalan danbelanja, lebih baik di tenda istirahat sambil bacabuku.. Hari ketiga kami memilih melempar jumrah yang terakhirbada Subuh, setelah melempar kami langsung pulang keMekkah..kepala rombongan tidak mau hal yang samaterjadi seperti di Mudzalifah. Sehingga kami tidak maumenunggu bis yang disediakan pemerintah Arab yang baruada di sore hari..pagi-pagi kami sudah mencharterbis..walau cukup mahal yaitu 1500 SR untuk perjalananyang hanya 10 km dari Mina ke Mekkah untuk 50 orangpenumpang..tetapi strategi ini cukup jitu, hanya 45menit dan tidak ada macet sama sekali, kami tiba diMekah..Alhamdulillah...
~to be continued~
posted on August 16, 2012
0 komentar:
Posting Komentar