Tourism Alternative

Balada Kereta Api Ekonomi

https://tourismalternative.blogspot.com/2011/07/balada-kereta-api-ekonomi.html

Transportasi murah meriah ini memang menjadi pilihan bagi rakyat menegah kebawah, namun ketika peak season tiba seperti musin lebaran tradisi tahunan berjejalan sampai di atas gerbong menjadi pemandangan biasa, tua muda, laki-laki perempuan campur aduk jadi satu.
Begitu Pula Bagi seorang backpacker yang ingin menghemat dana perjalanan Kereta Api ekonomi menjadi pilihan, terkadang harus rela berdiri selama berjam-jam karena tidak dapat kursi, kepanasan karena memang gak ada AC nya, di tambah lagi keributan ketika ada anak kecil yang menangis.

Lokomotif
 Namun terlepas dari semua itu, ketika kita mencoba untuk menikmatinya dan merasakan apa yang terjadi di sana dengan hati maka perjalanan dengan Kereta Api ekonomi ini akan menjadi sebuah perjalanan yang menyenangkan.
Berkenalan dengan orang-orang baru di samping kita, mengenal adat kebiasaan mereka merupakan suatu pelajan hidup bagi kita dalam memahami manusia, pernah orang di seberang saya ngobrol panjang lebar tentang Suku Dayak, saya hanya tersenyum mendengarkan walau yang diceritakannya itu sebagian benar namun ada juga yang agak melenceng, ketika dia tahu saya dari Kalimantan dan juga blesteran Dayak dari pihak ibu dia jadi malu.
Jangan takut kelaparan di dalam sini karena tiap menit ada saja pedangang asongan yang lewat untuk menawarkan berbagai macam barang dagangannya, dari mainan anak kecil sampai makanan dan minuman, namun yang paling saya suka adalah masing-penjual menpunyai “lirik” tersendiri untuk menawarkan dagangannya, lima jam di dalam kereta saya bisa hapal berbagai macam iramanya, seperti “Yang haus-yang haus...mison mison, aqua air..air..air..”.
Pedagang asongan
 Selain itu, pengamen pun datang silih berganti bermacam-macam lagu yang mereka bawakan, dari dangdut sampai rock. Bahkan ada juga lagu-lagu dalam bahasa jawa yang liriknya menyindir para penumpang yang tidak memberi, namun karena saya tidak mengerti bahasa jawa maka sayapun tidak merasa tersindir..hehe..ada juga yang menyanyikan lagu perjuangan para mahasiswa yang sering dibawakan ketika turun kejalan, mungkin dia mantan aktifis kampus dulunya..:-)
Bagi yang mendambakan kenyamanan sangat tidak disarankan untuk naik kereta api ekonomi, selain tidak akan bisa tidur dan juga agak lambat untuk sampai ke tempat tujuan, karena sering berhenti di stasiun yang kecil-kecil dan juga kadang harus berhenti untuk mendahulukan Gerbong kereta api Eksekutif. ya..ada harga ada mutu.. 
Suasana di dalam Kereta
 Sayangnya di Kalimantan sendiri masih belum ada Jalur Kereta api, sehingga walau kangen dengan suasananya saya tidak bisa kembali menikmatinya, dan kalaupun mau harus ke pulau Jawa dulu..haha..gila banget ke pulau Jawa Cuma mau naik kereta api Ekonomi. Kontur tanah kalimantan yang jarang ada tanah datarnya, banyak bukit-bukit sehingga memerlukan biaya yang lebih untuk membangun rel kereta api. Namun di Kalimantan tengah saat ini katanya sedang ada proyek pembangunan rel kereta api, mudah-mudahan segera cepat selesai sehingga kita semua bisa cepat menikmatinya.

0 komentar:

Posting Komentar

Support by: Informasi Gadget Terbaru - Dewa Chord Gitar | Lirik Lagu - Kebyar Info
Copyright © 2014 Tourism Alternative Design by SHUKAKU4RT - All Rights Reserved