Untuk mengunjungi Pasar Terapung yang berada di Sungai Barito ini kita harus berangkat pagi-pagi sehabis sholat subuh, kita berangkat dengan kapal kecil atau yang disebut dengan Kelotok menuju daerah Kuin dengan beberapa starting poin seperti di Kuin Selatan atau Alalak. Biasanya di pinggir jalan pagi-pagi ada saja yang menawarkan perahu bagi wisatawan yang lewat.
Semakin dekat ke Lokasi semakin murah sewa perahunya. Biasanya tukang perahu juga menawarkan untuk beberapa paket, seperti Cuma ke Pasar Terapung, Pasar terapung dan Pulau Kembang, serta Pasar Terapung, Pulau Kembang dan Pulau Bakut.
Pelabuan Pulau Kembang |
Pulau kembang adalah sebuah pulau kecil di tengah aliran Sungai Barito yang penghuninya adalah Monyet yang menjadi daya tarik utama pulau ini. Penunjung berjalan di atas jembatan kayu dengan mengelilingi pulau sambil bercanda dengan monyet-monyet nakal yang ada di pulau ini. Namun yang paling mengganggu sebenarnya bukanlah monyetnya, namun para guide yang bisanya “maksa” ikut kita walaupun minta dibayar hanya seikhlasnya.
2. Susur Sungai atau Canal Tour
Kota Banjarmasin terkenal dengan sebutan “Kota Seribu Sungai” karena dibelah oleh Sungai Martapura dan anak-anaknya. Dulunya sebelum datang jaman kendaraan bermotor “Jukung” adalah transportasi yang digunakan oleh penduduk Banjarmasin. Sekarang kita juga menyusuri sungai di Banjarmasin dengan menyewa Kapal Kecil yang disebut “Kelotok”. Khususnya dipagi hari akan terlihat disepanjang jalan geliat kehidupan kehidupan warga ditepi sungai, bagi para Fotografer pencinta HI ini merupakan moment yang tetap untuk merekam kehidupan sungai di Banjarmasin.
3. Wisata Kuliner
Berburu makanan Khas daerah merupakan salah satu hal yang tak bisa dilewatkan ketika berkunjung ke daerah yang baru. Yang tak boleh terlewatkan dari Kuliner Banjarmasin adalah “Soto Banjar”, yang paling terkenal adalah Soto “Bang Amat” yang terleterak di Pinggir sungai, wisatawan yang datang dari Pasar Terapung Lok Baintan biasanya pasti mampir disini, selain itu masih ada alternative lain seperti Soto “Bawah Jembatan”, Soto “Rina” ataupun Soto “Ayam Bapukah” di Banua Anyar. Malam harinya bisa mampir di Lontong Orari di Jalan Pahlawan. Kue khas Banjarmasin juga patut untuk dicoba, yang paling khas adalah Bingka kentang, dan banyak lagi kue-kue tradisional lain yang hanya ada di Kalimantan dan salah satu tempat untuk mencobanya adalah Pasar Ahad di KM 7.
4. Mengunjungi Kampung Sasirangan
Kain Sasirangan (Sumber foto) |
Kalau di Jawa punya Batik dan Medan punya Kain Ulos, di Banjarmasin mempunyai kain khas tersendiri yang bernama kain “Sasirangan”. Cara pembuatannya tidak ditulis atau dilukis terlebih dahulu namun direndam kedalam cairan pewarna yang dibuat dari bahan Alam. Proses inilah yang bisa dilihat di Kampung sasirangan di daerah Seberang Mesjid, Kelurahan Kampung Melayu Banjarmasin.
5. Bersantai di “Siring” Tepi Sungai
Siring depan mesjid Sabilal Muhtadin |
Banjarmasin tidak punya alun-alun seperti kota-kota lain yang bisa dijadikan tempat nongkrong untuk anak muda, jadinya taman “Siring” di sepanjang sungai Martapuralah yang biasanya dijadikan tempat untuk bersantai oleh anak muda di Banjarmasin. Selain bersantai menikmati sungai di malam hari di seberang Mesjid Sabilal Muhtadin menjadi wisata kuliner Jagung bakar, pengunjung menikmati jagung bakar sambil duduk di atas siring di tepi sungai. Tempat untuk menyaksikan sunset di Banjarmasin adalah di tepi sungai Barito di Pelabuhan Lama di dekat pelabuhan Trisakti.
6. Wisata Sejarah
Di kota ada sebuah Musium kecil yang terletak di dekat Jembatan Banua Anyar, isinya adalah barang-barang peninggalan jaman perjuangan melawan penjajahan dijaman dulu, selain itu kita juga mengunjungi Mesjid “Sultan Suriansyah” yang berusia Ratusan tahun dengan arsitektur khas Banjar dan komplek Makam Sultan Suriansyah di Kampung Kuin tak jauh dari lokasi makam, tempat ini biasanya dikunjungi setelah datang dari Pasar Terapung yang juga berada di Kuin, disekitar sini juga banyak yang menyewakan Perahu/ Kelotok untuk ke Pasar Terapung.
Tertarik? Datang saja ke Banjarmasin…
Happy Responsible Travel!
Indra Setiawan (@bpborneo)
0 komentar:
Posting Komentar