Air terjun ini hanya berjarak sekitar 15 km dari ibu kota Kabupaten, kalau menuju Desa Mangkahui dari Puruk Cahu maka akan melewati Air Terjun ini sebelum desa Datah Koto, dari tepi jalan besar hanya sekitar 200 meter melewati jalan setapak, namun sayangnya tidak ada papan nama membuat orang yang tidak pernah kesini susah untuk menemukannya.
Air Terjun Manimang jadi Kopi Susu |
Air terjunnya tidak terlalu tinggi namun bertingkat, di bagian atas hanya berupa seluncuran yang berair deras sehingga tempat ini tempat yang pas buat bermain-main seluncuran, rasakan sensasinya tanpa harus bermahal-mahal untuk masuk ke Water Boom.
Namun karena keasikan bermain seluncuran tragedy hilangnya kacamata terjadi ketika kemping ceria bersama guru-guru dan murid kelas X MAN Puruk Cahu, ketika sedang asik-asiknya bermain seluncuran salah satu guru kehilangan kacamatanya, kitapun beramai-ramai untuk mencarinya namun tertap saja tidak ketemu karena setelah seluncuran tadi langsung mengarah ke palung yang agak dalam.
Tingkatan terakhir |
Tingkat kedua sedikit lebih tinggi sekitar 10 meter ini yang menjadi tempat utama air terjun ini, di depannya cukup landai sehingga bisa untuk kemping dan masak-masak. Kembali ke alam dengan makan di hutan dengan pemandangan air terjun merupakan kenikmatan tersendiri, ditambah lagi dengan kebersamaannya yang sangat terasa, seperti makan bersama dalam satu wadah. Namun ketika airnya sedang banyak-banyaknya batu-batunya tertutup oleh air yang mengalir sehingga tidak bisa untuk duduk-duduk di atas batu.
Dan tingkatan terakhir inilah yang menurut saya yang benar-benar air terjun karena airnya memang jatuh langsung kebawah. Walau hanya sekitar 3 meter namun airnya terjun dengan bebasnya, di bawahnya kita bisa berlindung tanpa terkena air. Berjalan semakin kehilir sungainya mengalir deras diantara bebatuan sehingga menimbulkan harmoni alam yang benar-benar indah.
Bakar ikan |
Sebenarnya fasilitas disini cukup lengkap, seperti gazebo tempat peristirahatan yang telah dibangun oleh pemerintah, ada juga kamar ganti dan toilet yang tidak terawatt dan penuh vandalisme hasil ekspresi orang-orang salah tempat.
Setiap hari minggu sepertinya ada saja orang yang datang ke tempat ini entah untuk bersantai atau untuk pacaran,namun puncaknya ketika hari raya lebaran maupun kurban tempat ini akan penuh oleh kerumunan manusia dari murung raya dan sekitarnya.
Dua foto dalam satu tempat di waktu yang berbeda |
Namun jangan datang ke tempat ini setelah hujan lebat yang lumayan lama, karena airnya akan berubah mencadi coklat seperti kopi susu, sehingga menghilangkan hasrat untuk mandi. Walaupun nekad mandi pasti bukan kesegaran yang akan didapat namun badan yang makin kotor.
0 komentar:
Posting Komentar