Sebelumnya perlu diingat bahwa Pasar Terapung yang terletak di Desa Lok Baintan ini masuk wilayah administrasi Kabupaten Banjar, bukan termasuk ke dalam wilayah Banjarmasin. Sebab orang sering salah kaprah tentang pasar terapung ini, pasar terapung yang adanya di banjarmasin berlokasi di Muara Kuin atau Sungai Barito. Hal ini pula yang dikeluhkan oleh para aparat desa di sana ketika suatu kesempatan kami bertemu dengan mereka di sana, sambil ngobrol-ngobrol di balai desa ditemani pisang goreng dan secangkir teh hangat tentunya, kami bersama teman-teman dari Ceker Petualang meminta kepada mereka untuk menjaga kelestarian Pasar terapung di sana, salah satunya dengan tidak mengijinkan berdirinya pasar darat di Desa Lok baintan.
Katanya dulu sempat juga pasarnya pindah ke darat namun kembali lagi ke sungai, karena mayoritas pedagang di pasar terapung menjual dagangannya untuk dijual kembali oleh para pengumpul di pasar-pasar tradisional lainnya, makanya jangan heran ketika ingin membeli jeruk harus satu keranjang tidak bisa per biji.
Masyarakat sana pun sudah mempunyai rencana untuk menjadikan desa Lok Baintan sebagai desa wisata, dan tampaknya pemerintan daerah pun mendukung hal tersebut. Rencananya kedepannya demaga Lok Baintan akan terus dibenahi dengan berbagai fasilitas untuk memudahkan para pengunjung yang datang ke sana. Selain pasar terapung juga nanti rencana akan dikembangkan agro wisata seperti setelah mengunjungi pasar terapung para pelancong bisa melanjutkan dengan wisata petik buah jeruk langsung dari pohonnya.
Berikut ini sedikit tips bagi teman-teman yang ingin mengunjungi salah satu keunikan Kalimantan selatan tersebut:
- Untuk menuju pasar terapung Lok Baintan ada beberapa cara, yaitu:
- Menggunakan Kelotok (Kapal Kecil)
Untuk menuju Pasar Terapung Lok Baintan bisa dengan cara menyewa kelotok dan ada beberapa titik keberangkatan dari Banjarmasin yaitu Di dermaga depan Kodim dan Kantor Gubernur, di sinilah titik keberangkatan yang paling dekat di pusat kota banjarmasin, kita bisa memesan Kelotok sehari sebelumnya atau bagi yang tidak memesan bisa langsung go show ke sana karena mereka sudah standby sejak pukul 4 pagi. Tarif sewa dari sini sekitar Rp. 200.000 sampai Rp. 250.000 tergantung kelihayan kita menawar dengan pemilik kelotoknya.
- Menggunakan Motor atau Mobil.
Bagi anda yang tidak ingin menggunakan kelotok bisa dengan perjalanan darat dari Banjarmasin melewati jalan Veteran kemudian lurus mengikuti jalan menuju sungai Tabuk. Dari sini pun ada dua alternatif yaitu yang pertama melalui sungai lulut, ketika menemui tikungan yang ada pasar lalu di sebelah kiri ada Jembatan besi yang melengkung masuk ke situ kemudian lurus maka akan sampai ke Desa Lok Baintan, namun jalan di sini hanya berupa batu-batu dan sangat rusak sehingga mobil tidak bisa melintas jadi yang terbaik adalah menggunakan motor. Alternatif yang kedua adalah ketika melewati persimpangan tadi terus saja sampai menemui perempatan jalan tol kemudian belok kiri, nah ketika menemui jembatan besar masuk ke bawah jembatan kemudian ke arah kiri mengikuti jalan yang rusak.
- Menggunakan kendaraan darat dan Kelotok.
Bagi anda yang ingin tetap merasakan menggunakan kelotok dapat terlebih dahulu menuju Sungai Lulut seperti alternatif jalan yang pertama namun setelah turun jembatan melengkung di sebelah kiri anda akan menemui sebuah mesjid dan disampingnya ada jembatan gantung. Dari sini perjalanan bisa dilanjutkan dengan menggunakan kelotok dari dermaga di sana, biaya sewa kelorok dari sini sekitar Rp. 100.00.
- Namun bagaimanapun yang terbaik adalah menggunakan kelotok dari kota Banjarmasin karena dari sana kita akan banyak menemui hal-hal unik disepanjang perjalanan, terlebih Kota Banjarmasin yang terkenal dengan Kota Seribu sungai. Apalagi bagi teman-teman yang seorang fotografer akan banyak objek Human Interest tentang aktifitas warga Banjarmasin di pagi hari.
- Perlu diingat bahwa para pedagang pasar terapung mulai berdatangan dari setelah Sholat subuh dan mulai bubar sekitar pukur 9 pagi. Saya pernah membaca artikerl menyesatkan yang mengatakan bahwa Pasar terapung Lok Baintan mulai buka dari pukul 9 sampai pukul 11 siang. Hal ini SALAH BESAR dan menyesatkan bagi yang ingin datang ke sana, kasian kan jauh-jauh datang ke sana ternyata para pedagangnya sudah pada bubar?! Dan parahnya lagi artikel tersebut sudah banyak di copy-paste oleh blog-blog yang lain.
- Karena pasar terapungnya mengikuti arus air sungai, makin siang pasarnya akan makin ke hilir, jadi jangan lewatkan untuk naik ke atas jembatan gantung yang ada di sana ketika pasar terapungnya tepat berada dibawah jembatan, melihat dari atas merupakan sensasi tersendiri, terlebih bagi para Fotografer.
- Bagi yang ingin merasakan sensasi naik jukung (Sampan Kecil) bisa dengan ikut di atas jukung pedagang yang ada di sana, liatlah yang agak kosong jukungnya dan mintalah secara baik-baik, InsyaALLAH mereka dengan senang hati membawa kita, kalau ada uang lebih bisa juga memberi uang seikhlasnya walaupun mereka tidak memintanya.
- Jangan lupa sepulang dari Lok Baintan untuk mampir sarapan makanan Khas Kalsel yaitu Soto Banjar yang ada di pinggar sungai sekitar daerah Sungai jingah seperti Soto Bang Amat, Soto Yana-Yani atau Soto Bawah Jembatan (SBJ).
- Perhatikan barang-barang berharga anda seperti Handphone dan Camera. Karena ada pengalaman teman saya Handphonenya hilang ketika tertinggal di Klotok saat naik ke atas Jembatan Gantung .
- Yang terakhir jangan buang sampah anda di sungai, kumpulkan lah dulu dalam kelotok, baru ketika naik ke darat di buang di tempat sampah, keep our river clean...!!
Mungkin ini sedikit tips dari saya berdasarkan pengalaman beberapa kali mengunjungi Pasar terapung Lok Baintan. Silahkan ditambahkan kalau ada yang lain dari teman-teman pencinta pariwisata di Kalimantan Selatan.
0 komentar:
Posting Komentar