Sebenarnya sejak pertama kali datang ke bali yang pertama kali ingin saya lakukan adalah bermain surfing, tapi karena harus jalan-jalan berkeliling jadinya keinginan ini harus ditunda. Kemudian pada hari keempat barulah hal tersebut bisa terwujudkan. Setelah makan siang lalu saya menyewa surf board yang mana berejejer di sepanjang pantai untuk disewakan. Pantai kuta merupakan tempat yang cocok untuk belajar main surfing karena ombaknya yang tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil. Harga sewa perjamnya sekitar Rp. 50.000 dan saya ngambil dua jam. Sama yang punya ditanyain pernah main gak sebelumnya dan karena ini memang pertama kalinya saya jawab saja tidak, dan diwanti-wanti ama dia agar hati-hati karena papan ini mahal harganya katanya dan memang benar ketika saya lihat di tempat perjualann surf board harganya memeng mahal bahkan yang paling murah sekitar Rp. 1.500.000 dan itupun yang udah barang second dan yang paling mahal ada yang belasan juta bahkan puluhan juta.. Saking tak sabarnya saya langsung saja nyebur tanpa pemanasan terlebih dahulu dan ternyata bermain surfing tak semudah yang saya bayangkan, untuk membuat papan meluncur mengikuti ombak saja tidak mudah apalagi untuk berdiri diatasnya.
Kemudian saya memperhatikan orang di sekitarku yang ternayata banyak juga yang belajar dan belum bisa surfing yang kebanyakannya para bule, bagaimana cara dan tehnik mereka, akhirnya saya mengambil kesimpulan bahwa untuk dapat berseluncur mengikuti ombak kita haruslah bisa memperhatikan dan memilih ombah apakah sudah cocok untuk berseluncur, kemudian setelah menemukan ombak yang tepat kita haruslah mendayung dengan tangan mengikuti arah ombak sebelum ombak itu datang. Kemudian setelah papan kita terseret ombak barulah kita berhenti mendayung dan sebelum berdiri haruslah kita betul-betul yakin bahwa itu waktu yang tepat untuk berdiri, untuk berdiri pun tidak sembarangan karena juga harus dengan teknik khusus yaitu berdiri dengan cepat dan tidak ragu-ragu, karena kalau ragu-ragu kita akan kehilangan keseimbangan dan yang pastinya akan jatuh.
Setelah barkali-kali mencoba dan tergulung-gulung oleh ombak akhirnya saya berhasil juga berdiri walau masih sempoyongan dan rasanya ada kenikmatan dan kepuasan tersendiri ketika saya bisa berdiri di atas papan surfing dan berseluncur mengikuti ombak.
Dan ternyata belajar surfing juga sangat melelahkan, bahkan mungkin sama melelahkannya dengan latihan taekwondo, terutama tangan saya yang sangat pegel karena harus mendayung terus dan inilah akibat dari tidak pemanasan sebelum beraksi, dan buat temen-teman yang ingin belajar surfing saya ingatkan untuk terlebih dahulu melakukan peregangan otot-otot agar kejadian yang saya alami tidak terulangi lagi. Akhirnya setelah sekitar satu jam saya menyerah dan untungnya yang menyewakan mengijinkan untuk melanjurkan sisa waktu yang ada pada keesokan harinya.
Besoknya saya tak ingin seperti kemaren lagi, sebelum meluncur saya pemanasan terlebih dahulu dan Alhamdulillah saya sudah dapat meluncur diatas papan walaupun kadang-kadang harus jatuh juga. Dua hari rasanya belum cukup puas untuk bermain surfing, mudah-mudahan nanti saya punya waktu dan dana untuk kembali ke bali untung surfing lagi. Karena di Kalimantan khususnya kalsel yang walau pun banyak pantainya tapi belum ada tempat yang cocok buat surfing.
0 komentar:
Posting Komentar