Tourism Alternative

Pasar Terapung Lok Baintan, Keunikan Kalsel

https://tourismalternative.blogspot.com/2011/01/pasar-terapung-lok-baintan-keunikan.html

Perjalanan kali ini adalah Pasar Terapung yang ada di Lok Baintan, pasar terapung yang dimiliki Kalimantan Selatan selain yang ada di daerah kuin , berawal dari ajakan teman waktu ngumpul-ngumpul dengan anggota Ceker Petualang langsung tanpa pikir panjang saya iyakan, disamping hari minggu tersebut memang lagi tidak ada kegiatan.

Dibangunin oleh alam yang sudah saya pasang pada pukul 5 pagi saya langsung bersiap-siap, Setelah janji ketemu di depan RRI Banjarmasin kita langsung berangkat menuju titik pemberangkatan di siring kota Banjarmasin, ternyata di sana sudah ada beberapa teman yang mennggu, tapi ternyata masih ada yang ditunggu sehingga berangkat agak kesiangan.

Perjalanan menggunakan perahu yang kita sewa dengan harga Rp. 200.000 menyusuri sungai kota banjarmasin di pagi hari merupakan suatu keasikan tersendiri melihan kesibukan warga banjarmasin yang beraktifitas di pinggir sungai, karena memang Banjarmasin terkenal dengan julukan Kota seribu Sungai. Bermacam-macam pemandangan yang kita temui, dari yang berangkat berkerja, mandi, bahkan ada yang nenek-nenek yang lagi b**** h****, tapi di antara beberapa orang yang membawa kamera tidak ada yang berani memotret, takut sial kamera katanya…he

Setelah menikmati perjalanan selama kurang lebh satu jam akhirnya kita tiba di lokasi pasar terapung, dan benar kita agak terlambat sehingga tidak sempat momen ketika gerombolan pedagang melewati jembatan gantung, padahal dari atas jembatan merupakan tempat yang pas untuk memotret kesibukan para pedagang pasar terapung ini.

Walaupun agak terlambat namum kita masih bisa menikmati keunikan di pasar ini, berbagai barang yang di jajakan dengan menggunakan jukung merupakan daya tarik objek wisata ini, masih berlakunya sistem barter tidak terhapus oleh jaman yang serba praktis, namun yang menjadi pedagang mayoritas ibu-ibu yang sudah tua, mudah-mudahan para pemuda-pemudi di sana mau meneruskan tradisi ini.

Teman-teman fotografer langsung sibuk dengan cameranya,termasuk saya juga sebenarnya…he..namun cuaca yang agak mendung membuat hasil foto jadi kurang maksimal, puas jeprat-jepret tak terasa perut yang belum terisi sejak dari rumah membuat saya berpikir untuk mencari makan, dan untungnya ada juga teman yang berpikiran sama, ternyata yang menjual nasi paling banyak dua orang dan itupun pakai jukung (sampan) yang kecil sehingga tidak bisa makan di tempat, namun teman-teman yang kreatif langsung melobi ibu-ibu yang ada disana sehingga kita bisa ikut jukungnya untuk makan, dan itupun hanya cukup untuk dua orang saja. Makan masak habang dengan lauk haruan di atas jukung memang ada suatu sensasi yang berbeda, apalagi nasi tersebut harganya hanya Rp. 5.000 saja. Setelah makan ternyata saya baru sadar ternyata teman-teman sudah agak jauh, langsung saja saya minta ijin kepada ibu pemilik jukung untuk mendayung sendiri, walaupun sudah lama tidak mendayung ternyata masih saya bisa mengendalikan perahu..he..he..tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada ibu tadi sambil membeli buah mantega yang ada di atas jukung beliau karena saya enasaran seperti apa rasanya buah mentega.

Karena sudah agak siang akhirnya kita kembali pulang ke kota Banjarmasin karena Lokasi pasar ter apung ini sendiri sebenarnya sudah masuk di Kabupaten Banjar, tepatnya di di desa Lok Baintan Kecamatan Sungai Tabuk. Lokasi dapat dicapai dengan perahu sekitar 1 jam perjalanan dari pusat kota, namun bisa juga ditempuh dengan jalur darat dari banjarmasin melewati Jalan Veteran terus menuju Daerah Sungai Tabuk kemudian ikuti saja petunjuk jalan yang ada.

0 komentar:

Posting Komentar

Support by: Informasi Gadget Terbaru - Dewa Chord Gitar | Lirik Lagu - Kebyar Info
Copyright © 2014 Tourism Alternative Design by SHUKAKU4RT - All Rights Reserved